Menurut Frank E.X. Dance dalam bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli. Beberapa Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut: Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).( Hovland, Janis & Kelley:1953)
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)( Lasswell, 1960 )
Model Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat model komunikasi yaitu,
Komunikator yaitu pengirim pesan dan komunikan penerima pesan. Komunikator kemudian menyampaikan pesan.
Pesan terbagi menjadi 2 yaitu pesan verbal dan pesan nonverbal
- Pesan verbal adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih. Pesan verbal terbagi lagi menjadi 2 yaitu verbal disengaja dan verbal tidak disengaja.
- Pesan non verbal adalah semua pesan yang disampaikan tanpa kata –kata atau selain kata kata yang digunakan secara harafiah. Pesan non verbal terbagi menjadi dua yaitu pesan non verbal sengaja dan pesan non verbal tidak disengaja. Pesan yang disampaikan oleh komunikator kemudian di salurakan.
Gangguan adalah faktor yang mempengaruhi informasi yang disampaikan kepada penerima atau mengalihkan dari penerimaan tersebut. Ada dua jenis gangguan gangguan teknis dan gangguan sematik. Setelah pesan dikirim komunikan akan melakukan proses selektif untuk memperhatikan, mendengar memahami dan, mengingat simbol – simbol pendengaran. Hal ini disebut dengan mendengar.
Mendengar merupakan proses fisiologi otomatik penerimaan rangsangan pendengaran. Ketika anda diberi perintah “ duduk ” dan anda menjawab “ tidak ” maka anda telah memberikan umpan balik atau anda hanya mengangguk saja sudah merupakan umpan balik dalam komukasi.
Waktu menunjukan hubungan yang terjadi pasti mengalami perubahan pada setiap interaksi. Waktu juga mempegaruhi makna terhadap suatu pesan. Ketegangan yang ditimbulkan oleh banyaknya tugas dan sempitnya waktu, ikut berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas komunikasi modern masa kini.
Konteks Komunikasi
Konteks komunikasi terbagi menjadi enam bagian masing – masing memiliki ciri khasnya masing – masing namun semuanya juga memiliki kesamaan yaitu menciptakan makna diantara dua orang atau lebih. Selain itu ke-enamnya juga melibatkan komunikasi antar budaya. Ke-enam konteks komunikasi tersebut adalah :
Komunikasi dua orang atau dapat disebut juga sebagai komunikasi diadik ( dyadic commmunication ), ini adalah satuan dasar komunikasi. Dengan alasan inilah maka kita memilih melukiskan konteks ini dalam model komunikasi Tubbs. Yang perlu di ingat komunikasi diadik hanya dilakukan oleh dua orang yang saling bergantian menjadi komunikator maupun komunikan. Komunikasi diadik juga merupakan komuniksi yang mencangkup hubungan antarmanusia yang paling erat.
Jika dua orang bercakap – cakap dengan maksud tertentu, maka dapat disebut sebagai wawancara. Dapat juga dipandang sebagai bentuk komunikasi diadik khusus. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan sesuatu yang spesifik dengan lebih jauh dbandingkan dengan kebanyakan komunikasi dua orang lainnya.
Konteks komunikasi yang ke-tiga adalah komunikasi dalam kelompok kecil. Dapat diartikan sebagai “ proses pertukaran verbal dan nonverbal, antara tiga orang atau lebih anggota kelompok yang bertujuan untuk saling mempengaruhi ”. komunikasi kelompok kecil ini dapat terjadi dimana saja ruang kelas, ruang dosen, ataupun ruang rapat.karena konteks komunikasi ini melibatkan tiga orang atau lebih, maka tingkat kearaban, partisipasi, dan kepuasannya cenderung lebih kecil dibanding dengan komunikasi diadik.
Komunikasi publik biasa kita sebut dengan public speaking. Public speaking memiliki beberapa ciri dari konteks ini pertama, komunikasi publik lebih sering muncul di tempat umum daripada tempat pribadi dan juga memiliki peserta yang lebih banyak misanya saja ruang kelas, ruang pertemuan, auditorium dan lain – lain.Kedua, komunikasi publik cenderung lebih normal dibandingkan dengan komunikasi yang informal serta tidak terstruktur. Ketiga, ada sejumlah norma yang cukup jelas, yang hjarus dipatuhi. Misalnya saja pertanyaan hanya boleh diajukan bila si pembicara telah menyelesaikan pembicaraannya, terkadang kita harus mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan dan beberapa norma yang lain. Biasanya pembicara dalam komunikasi publik melakukan persiapan yang matang, dan harus menghadapi keadaan yang lebih formal daripada dalam komunikasi dua orang atau komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi organisasional disefinisikan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling bergantung. Definisi ini sesuai untuk konikasi dalam perusahaan, rumah sakit, dan lain – lain. Yang diperhatikan dalam komunikasi ini bukan hanya kefektifan komunikasi perseorangan saja namun juga peranan komunikasi dalam meningkatkan atau menurunkan kinerja secara keseluruhan.
Konteks komunikasi yang ke- enam adalah komunikasi yang menggunakan media. Definisi paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dalam buku psikologi komunikasi ( hal 188) adalah, “mass communication is meddages communicated through a mass medium to large number of people ” ( komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ).
Dewasa ini komunikasi massa lebih banyak melibatkan orang untuk waktu yang lebih banyak, meskipun intensitasnya lebih rendah, karena komunikasi tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan masyarakat ( bangsa ) secara keseluruhan, maka komunikasi sangat dipegaruhi oleh kebudayaan dan peristiwa sejarah. Beberapa fungsi komunikasi massa antara lain adalah media sosialisasi, motivasi, informasi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan, dan intergrasi. Diantara konteks komunikasi yang lain komuniksi massa merupakan komunikasi yang paling formal dan paling mahal.
Komunikasi yang Efektif
Bagaimanakah melakukan sebuah komunikasi yang efektif ?, secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap atau dipahami oleh penerima. Ada lima hal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi komunikasi yang efektif yaitu :
Konteks komunikasi terbagi menjadi enam bagian masing – masing memiliki ciri khasnya masing – masing namun semuanya juga memiliki kesamaan yaitu menciptakan makna diantara dua orang atau lebih. Selain itu ke-enamnya juga melibatkan komunikasi antar budaya. Ke-enam konteks komunikasi tersebut adalah :
Komunikasi dua orang atau dapat disebut juga sebagai komunikasi diadik ( dyadic commmunication ), ini adalah satuan dasar komunikasi. Dengan alasan inilah maka kita memilih melukiskan konteks ini dalam model komunikasi Tubbs. Yang perlu di ingat komunikasi diadik hanya dilakukan oleh dua orang yang saling bergantian menjadi komunikator maupun komunikan. Komunikasi diadik juga merupakan komuniksi yang mencangkup hubungan antarmanusia yang paling erat.
Jika dua orang bercakap – cakap dengan maksud tertentu, maka dapat disebut sebagai wawancara. Dapat juga dipandang sebagai bentuk komunikasi diadik khusus. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan sesuatu yang spesifik dengan lebih jauh dbandingkan dengan kebanyakan komunikasi dua orang lainnya.
Konteks komunikasi yang ke-tiga adalah komunikasi dalam kelompok kecil. Dapat diartikan sebagai “ proses pertukaran verbal dan nonverbal, antara tiga orang atau lebih anggota kelompok yang bertujuan untuk saling mempengaruhi ”. komunikasi kelompok kecil ini dapat terjadi dimana saja ruang kelas, ruang dosen, ataupun ruang rapat.karena konteks komunikasi ini melibatkan tiga orang atau lebih, maka tingkat kearaban, partisipasi, dan kepuasannya cenderung lebih kecil dibanding dengan komunikasi diadik.
Komunikasi publik biasa kita sebut dengan public speaking. Public speaking memiliki beberapa ciri dari konteks ini pertama, komunikasi publik lebih sering muncul di tempat umum daripada tempat pribadi dan juga memiliki peserta yang lebih banyak misanya saja ruang kelas, ruang pertemuan, auditorium dan lain – lain.Kedua, komunikasi publik cenderung lebih normal dibandingkan dengan komunikasi yang informal serta tidak terstruktur. Ketiga, ada sejumlah norma yang cukup jelas, yang hjarus dipatuhi. Misalnya saja pertanyaan hanya boleh diajukan bila si pembicara telah menyelesaikan pembicaraannya, terkadang kita harus mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan dan beberapa norma yang lain. Biasanya pembicara dalam komunikasi publik melakukan persiapan yang matang, dan harus menghadapi keadaan yang lebih formal daripada dalam komunikasi dua orang atau komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi organisasional disefinisikan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling bergantung. Definisi ini sesuai untuk konikasi dalam perusahaan, rumah sakit, dan lain – lain. Yang diperhatikan dalam komunikasi ini bukan hanya kefektifan komunikasi perseorangan saja namun juga peranan komunikasi dalam meningkatkan atau menurunkan kinerja secara keseluruhan.
Konteks komunikasi yang ke- enam adalah komunikasi yang menggunakan media. Definisi paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat dalam buku psikologi komunikasi ( hal 188) adalah, “mass communication is meddages communicated through a mass medium to large number of people ” ( komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ).
Dewasa ini komunikasi massa lebih banyak melibatkan orang untuk waktu yang lebih banyak, meskipun intensitasnya lebih rendah, karena komunikasi tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan masyarakat ( bangsa ) secara keseluruhan, maka komunikasi sangat dipegaruhi oleh kebudayaan dan peristiwa sejarah. Beberapa fungsi komunikasi massa antara lain adalah media sosialisasi, motivasi, informasi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan, dan intergrasi. Diantara konteks komunikasi yang lain komuniksi massa merupakan komunikasi yang paling formal dan paling mahal.
Komunikasi yang Efektif
Bagaimanakah melakukan sebuah komunikasi yang efektif ?, secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap atau dipahami oleh penerima. Ada lima hal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi komunikasi yang efektif yaitu :
- Pemahaman penerimaan yang cepat atas kandungan rangsangan seperti apa yang dimaksud oleh pengirim pesan.
- Kesenangan tujuan komunikasi publik dapat pula untuk kesenangan, misalnya saja celoteh seorang MC dalam suatu acara yang sengaja dilakukan untuk menyenangkan hadirin.
- Mempengaruhi sikap saat kita dalam diskusi untuk memecahkan masalah adalah usaha kita untuk mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain memahami kita. Karena tindakan untuk mempengaruhi orang lain adalah bagian dari kehidupan sehari – hari.
- Memperbaiki hubungan terkadang komunikasi dilakukan bukan untuk menyapaikan informasi atau untuk mengubah sikap seseorang, tapi hanya untuk dipahami. Misalnya seorang pemuda mungkin sulit untuk tetap percaya bahwa si gadis, masih tertarik padanya jika membatalkan janji kencanya untuk yang kesekian kalinya.
- Tindakan media massa sering tertarik pada kerumunan orang banyak. Apakah ada promosi sabun mandi, atau ibu – ibu yang berbondong – bondong mengimunisasi anaknya terhadap penyakit campak atau ada pemilu. Respon seperti ini bisa anda dapatkan jika anda, memudahkan pemahaman penerima tentang apa yang anda harapakan.Singkatnya, lima hasil yang dapat diperoleh melalui komunikasi insani yang efektif adalah pemahaman, kesenagan, pengaruh sikap, hubungan yang lebih baik, dan, tindakan.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :
1.Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
2. Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
Elemen Tambahan :
* Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)
* Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)
* Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam)
3. Model Komunikasi Bovee dan Thill
Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :
1.Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
2. Model Komunikasi David K.Berlo
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
- Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
- Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information
- Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com < maka media ini bersifat massal, namun jika anda chattingh melalui yahoo messenger, maka media ini bersifat interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary), media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada diri sendiri).
- Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.
Elemen Tambahan :
- Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.
- Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif)
- Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi. Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :
* Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)
* Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)
* Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam)
3. Model Komunikasi Bovee dan Thill
Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
- Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
- Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan dinamakan ENCODING.
- Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)
- Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.
- Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar