Selasa, 12 April 2011

Tren Mobile Newspaper Masuk Indonesia

Transformasi media cetak, khususnya surat kabar, ke arah digital diproyeksi akan mulai terasa pada semester kedua tahun ini. Mobile newspaper menjadi salah satu solusi berbasis efisiensi biaya untuk surat kabar, baik di sisi produsen maupun konsumen.

Berbeda dengan e-paper yang diakses melalui laman Internet berbasis Web, mobile newspaper merupakan kombinasi antara komunikasi mobile dengan surat kabar tradisional yang menyuguhkan informasi atau berita bagi para pengguna ponsel dengan memanfaatkan layanan MMS (Multimedia Message Service).

Menyambut tren tersebut, PT XL Axiata Tbk (XL), bekerja sama dengan Huawei, kemudian menjadi pionir MMS berita bagi pelanggan telekomunikasi seluler di Tanah Air. Namun, hingga 7 Juni 2010, XL baru menyediakan berita seputar olahraga sepakbola. Setelah itu, operator dengan pelanggan 32,6 juta itu akan menyuguhkan berita-berita umum MMS berita.

"Di Indonesia, tren ini akan mulai berkembang tahun ini dan akan meluas penggunanya. Sebagai perbandingan, MMS berita sudah berkembang di China sekarang," ujar Budi Harjono, head of marketing mobile data services XL dalam keterangannya, Jakarta, Kamis 3 Juni 2010.

Dengan layanan nilai tambah ini, pelanggan bisa mengakses berita-berita penting yang terbit di media massa dengan cara mendapatkan berita melalui format MMS, tanpa harus membuka laman browser Web. Tiap MMS yang diterima akan berisi gambar dan tulisan dalam 10-12 frame dengan kapasitas tidak lebih dari 50 kb.

"Pengaruh terhadap surat kabar tradisional pasti ada. Tapi, saya yakin beberapa tahun ke depan masyarakat masih membutuhkan surat kabar secara fisik," ujar Budi.

Sejak layanan MMS berita bola diluncurkan XL pada 1 Mei 2010 silam, hingga sat ini, perseroan mengklaim telah mencatat sektiar 40 ribu pelanggan yang terdaftar untuk layanan MMS berita tersebut.

Terkait trafik, MMS XL mencapai sekitar 500 ribu per hari. "Pelanggan yang aktif menggunakan MMS kurang lebih 2,5 juta nomor dari total pelanggan 32,6 juta," ucap Budi.

Untuk berlangganan layanan ini, pelanggan cukup mengakses *123*566#. Selama 14 hari pertama, pelanggan diperbolehkan menikmati masa percobaan secara cuma-cuma. Setelah masa percobaan, pelanggan akan dikenakan tarif sebesar Rp 3.300 per minggu. Untuk berhenti berlangganan, pelanggan cukup mengetik UNREG BOLA ke 5432. (art)•

Sumber : VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar