BERBICARA pencitraan tak lepas dari preposisi
seseorang atau organisasi terhadap citranya dimata public sehingga melahirkan
sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi public terhadap pribadi selalu
dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan positif yang bisa membangun
tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch image sebuah organisasi.
Maslahnya
sering kali terjadi kalau citra
membangkitkan kepura-puraan kita terhadap public. Sehingga seolah anda
melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan lipstick. Apa yang kita lakukan
hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya diri
ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda sehingga
ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran anda pikirkan tentang jenis
pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap anda dengan respect dan
segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah
pemposisian citra anda terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan
dan kemunafikan didalamnya tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku
sehingga semua orang akan menangkap citra anda secara positif karena memang
anda pantas mendapatkan repect tersebut.
Citra Pribadi
Menurut
“Collin English Dictionary” (Sandra Oliver, 2006:50) memberikan
istilah citra, identitas dan reputasi. Citra – suatau gambaran tenatang mental;
ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukan kepada
public oleh seseorang, organisasi dan sebagainya. Sedang identitas – keadaan
yang memiliki karakteristik unik untuk menidentifkasikan atau karakteristik
individual dimana seseorang atau sesuatu dilihat. Reputasi –
reputasi butruk atau kemashuran, terutama bagi beberapa karakteristik khusus.
Bobby Linkemer mengartikan citra sebagai kemasan manusia-perangai, pola tutur, kebiasaan kerja, postur-yang
dihubungkan dengan bagian yang paling mengendalikan dan membatasi dari
masyarakat” (1990:11) sedang Carl Roger (1993) mengartikan citra
sebagai realitas dimana orang hanya dapat bereaksi terhadap apa yang telah
mereka alami dan rasakan. Jane Miller
(1995) sebagai sikap jujur kepada
diri sendiri dan sesuai dengan situasi atau diartikan sebagai refkelsi sejati
dari siapa anda sesungguhnya.
Begitu juga Virginia Hortton-Bettman, presiden dari
Best suited for the executive image mengartikan
citra sebagai alat komunikasi, bagian dari paket keterampilan anda dan papan
untuk mengiklankan siapa anda, apa yang anda kerjakan seberapa baik anda dapat
mengerjakan.
Ada juga yang mengatakan citra hanya
sebuah mitos saja yang diartikan sebagai apa saja yang diinginkan bos atau
aturan main yang harus anda jalani dalam dunia yang bersifat manipulasi dan
curang. Dimata anak muda mendefiniskan citra sebagai memiliki kepercayaan diri,
bersifat pleksibel, membawakan gambaran yang kompeten kepada dunia.
Amati citra sendiri dan sekeliling anda.
Pandangan
yang berlaku dalam mengamati diri sendiri dalam pencitraan ada dua asumsi adalah
1). Citra anda – profesional atau pribadi, harus berupa ekspresi pribadi dari
siapa anda sebenarnya, bukan lipstick yang menutupi dan dirancang untuk
mengelabui publik yang ingin anda pengaruhi. Atau 2). ekspresi itu harus sesuai
dengan situasi, lingkungan atau budaya di mana anda berfungsi.
Asumsi
pertama, anda mengetahui siapa diri anda sebenarnya dan bagaimana
mengekspresikan secara akurat dan tulus. Artinya anda punya gagasan mengenai
apa yang anda pikir, rasa, inginkan dan nilai serta pesan anda yang akan
disampaikan kepada publik. asumsi kedua adalah anda mengetahui apa yang
diharapkan dari tempat anda didalam bisnis atau tempat lain dimana anda
kebetulan berada dan bahwa anda dapat dengan nyaman dan konsisten menyatu
dengan lingkungan.
Sehingga
citra anda adalah persepsi yang anda pahami yaitu cara anda memandang diri
sendiri dari dalam, memandang keluar; cara orang lain memandang anda dari luar,
memandang keluar dan cara anda inngin menadang diri sendiri dan dipandang.
Darimana anda
mau memperbaiki seandainya anda menyadari kalau asumsi diatas belum sesuai
dengan apa yang diharapkan anda yang relatif baru bagi perubahan diri anda.
Tentu saja perubahan real dari sudut luar, seperti penampilan anda, warna dan
potongan pakaian anda, cara anda berjalan dan berjabat tangan, cara anda
berjalan, potongan rambut anda, postur anda, kacamata dan rangkaian eksternal
yang hampir tak pernah habis kalau anda amati terus.
Para psikolog
lebih cenderung perbaikan dari pribadi anda dulu, sedang para profesional citra
cenderung dari luar dulu karena orang lebih cenderung melihat penampilan luar
daripada dalam.
Unsur-unsur citra anda.
1. Kesan
pertama begitu memikat.
Kesan
pertama anda dalam waktu beberapa detik, lawan bicara akan menarh respek kepada
anda atau mengabaikan anda, karena pesan yang anda kirimkan melalui bentuk,
postur, wajah dan kontak mata anda. Dapat kita lihat pandangan orang lain : Ia
akan melihat anda dengan pandangan menyeluruh, kemudian ia mendengar suara anda
– bagaimana suara anda terdengar dan apa yang anda katakana membuat satu lagi
kesan yang nyata, relasi anda menyentuh anda dengan sebuah jabat tangan yang
kuat yang bisa menjembatani kesenjangan anda dan menguatkan sebauah hubungan,
pada jarak dekat itu – ia akan mencium bau anda, dan walaupun tidak adanya
aroma lebih disukai, aroma yang tidak terlalu jelas juga mencapai tujuan.Indera
kelima adalah perasa berupa pelukan dan sentuhan jelas memperkuat kepribadian
anda.
2.
Berbusana demi keberhasilan.
Sukailah
diri anda, itulah bahasa yang paling pantas anda ingat. ”Tanyailah diri
sendiri, bagaimana saya ingin menjadi, memandang diri saya sendiri dan
dipandang orang lain lalu mengembangkan gambaran mental anda. Terlihat
rumit memang, tapi deskripsikan apa saja yang ingin tekankan terhadap citra
anda seperti kanvas lukisan kosong, mulai dari atas sendiri, berapa pnajang
rambut anda? Bagaimana tampaknya bagian wajah anda? bagian mana yang paling
menonjol sebagai paling menarik? Bagaimakah tampang anda dengan kumis dan
jenggot?
Anda berbusana
sebagai isyarat respek kepada orang lain dan jabatan yang anda pegang sebagai
wujud komunikasi positif., bukan sekedar kenyamana anda sendiri. Ambil Amannya saja, sehingga anda
merasa pasti akan tempat anda berpijak dan telah mencapai cukup kredibilitas
untuk mengekspresikan gaya
anda sendiri.
Pria
atau wanita, bila anda memulai dari awal sekali, anda akan memerlukan satu
setelan, tiga kemeja dan tiga dasi. Stelan ituharus konservatif dari bahan wol
atau campuran wol dengan ketebalan sedang dan warna bisnis (abu-abu atau biru
tua), dua kancing, belahan tunggal; jasnya harus berkelepak. Kemejanya harus terbuat
dari katun atau campuran katun, berlengan panjang dan dalam tiga warna (putih,
biru muda dan bergaris halus, dasinya (merah kecoklatan, abu-abu muda atau biru
dan biru tua, dasi tersebut jangan solid, tetapi sebaiknya berstrip merah atau
cetakan kecil yang berulang. SAepatu berwarna hitam atau coklat bertali
dengansetuhan tas atase semakin tipis semakin baik dan sesuaikan dengan tempat
kita berada.
Kedengarannya
terlalu formal, tapi itulah penampilan yang aman, tidak akanmenyerang dan tidak
ada aka nada yang dikonsentrasikan selain wajah anda yang meruapakan apa yang
anda ingin agar dipandang oleh orang lain.
3.
Suara anda, citra komunikasi anda.
Suara
anda memikirkan bunyi suara (volume, nada, kecepatan, kepasihan dan resonansi)
sewaktu anda berbicara. Kaidahnya adalah belajar menggunakan bahasa itu benar
dan berlatihj mengucapkan sehingga anada dapat dimengerti oleh orang lain untuk
tidak dapat dimengerti oleh orang lain atau secara pribadi mulailah mempelajari
kaidah bahasa yang baik, baca majalah dan buku yang baik. Ada hal lain tak kalah penting adalah isi
pembicaraan anda, bila anda engetahui apa yang anda ingin katakana, berlatihlah
untuk mengatakannya. Ulangi dihadapan teman, cermin atau dalam benak anda. Dan
disela-sela berbicara, belajarlah untuk mendengarkan untuk menyerap apa yang
dikatakan orang lain. Atau dengarkan, pikirkan baik-baik apa yang anda dengar,
serap, ajukan pertanyaan, lalu beri respon terhadap apa yang anda dengar.
4. Bahasa
tubuh.
Tubuh anda
bahasa diam yang paling mudah ditafsirkan orang lain. Tubuh anda juga menriakan
pesannya dengan cara anda sendiri, duduk, mencondongkan badan kedapan untuk
mendengarkan, mengankat bahu, bersedekap, melakuakn gerkaan isyarat sewaktu
berbicara, merosot dikursi anda dan berjalan masuk atau keluar ruangan. Anda
juga memproyeksikan diri anda kedlaam perjumpaan dengan langkah maju, mengakat
dagu, mengadkaan kontak mata, menjulurkan tangan dan tersenyum.
Disiplinkan hidup anda.
Ada beberapa pedoman penting yang dikemukakan
oleh Bobby Linkemer (1990:89) untuk
mendisiplinkan hidup anda ada beberap aturan yaitu :
- Jaga agar atena anda tetap mencuat
- Olah informasi yang anda tangkap
- Evaluasinya situasinya dan perasaan anda secara konsisten dan terus menerus
- Apapun pekerjaan yang anda miliki, asalkan anda mempunyainya, berikan upaya anda 110 persen kepadanya.
- Perhatikan tujuan anda dan bertindak seolah anda sudah mencapainya.
- Pelajari aturan perusahaan atau departemen anda dan patuhi aturan tersebut.
- Bila merasa bimbang, mainkan dengan cara konservatif – dalam semua cara.
Lebih
mendalam lagi David J Schwartz (1996)
dalam bukunya „The Magic of Thingking Big”
merangkaikan beberapa hal untuk peningkatan kualitas citra pribadi seseorang
antara lain :
1.
Percaya anda dapat berhasil, maka andapun akan
benar-benar berhasil (Berpikir sukses, jangan berpikir gagal; ingatkan diri
anda secara teratur bahwa anda lebih baik daripada yang anda kira; percaya
besar).
2.
Sembuhkan diri anda dari dalih, penyakit kegagalan.
3.
Bangun kepercayaan dan hancurkan ketakutan
(depositokan hanya pikiran positif dalam bank ingatan anda, miliki paandangan
seimbang mengenai orang lain, kembangkan sikap penuh pengertian, duduklah
selalu dikursi yang paling depan, biasakan mengadkaan kontak mata, berjalan 25
% lebih cepat, tersenyum lebar)
4.
Ingat berpikir besar selalu memberikan imbalan
(jangan mengidap kompleks imperioritas, gunakan kosakata pemikir besar,
bentangkan visi anda, dapatkan pandangan besar mengenai pekerjaan anda dan
jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele)
5.
Bagaimanakah berfikir dan bermimpi secara kreatif
(percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan, jangan biarkan tradisi melumpuhkan
pikiran anda, bertanyalah pada diri sendiri setiap hari : ”bagaimanakah saya
dapat bekerja dengan lebih baik?”, bertanyalah pada diri sendiri, :bagaimanakah
saya dapat bekerja lebih banyak?”,
praktikan bertanya dan mendengarkan dan bentangkan pikiran anda)
6.
Anda adalah apa yang anda pikirkan mengenai diri anda
(tampil penting – ini membantu anda berpikir penting, berpikirlah pekerjaan
anda penting, beri diri anda percakapan pendek pemberi semangat beberapa kali
sehari, didalam semua situasi kehidupan bertanyalah pada diri sendiri : ”apakah
ini cara orang penting berpikir?”)
7.
Atur lingkungan anda, gunakan selalu kelas satu
(sadarlah akan lingkungan, buat lingkungan anda bekerja anda, jangan biarkan
orang berpikiran kecil menahan anda, dapatkan nasihat anda dari orang yang
berhasil, singkirkan racun pikiran kelaur dari lingkungan anda dan gunakan
segalanya yang kelas satu)
8.
Jadikan sikap anda sekutu anda (tumbuhkan sikap saya
aktif : gali lebih dalam, bersemangaatlah dalam segalanya mnegenai anda,
siarkan berita baik; tumbhkan sikap ”anda orang penting”, Tumbuhkan sikap utamakan pelayanan)
9.
Berpikir benar
tentang orang lain (jadikan diri anda lebih ringan untuk diangkat, ambil
inisiatif dalam membina persahabatan, terima perbedaan dan keterbatasan
manusia, setel saluran pikiran baik, praktekan kemurahan hati dalam bercakap,
praktikan kebaikan hati selalu, jangan menyalahkan orang lain jika anda
mengalami kemunduran)
10. Tumbuhkan
kebiasaan bertindak (jadilah aktivasionist,jangan menunggu hingga keadaanya
sempurna,ingat – gagasan saja tidak akan memberikan keberhasilan,gunakan
tindakan untuk menghilangkan ketakutan dan mendapatkan kepercayaan diri,mulai
mesinmental anda secara mekanis,berpikir dalam pengertian sekarang, segegralah
bertindak, ambil inisiatif)
11. Bagaimana
mengubah kekalahan menjadi kemenangan (pelajari kemunduran untuk melicinkan
jalan menuju keberhasilan, miliki keberanian untuk jadi kritikus diri sendiri secara
konstruktif, berhenti menyalahkan nasib, gabungkan ketekunan dengan eksperimen,
ingatlah ada sisi baik dalam setiap situasi)
12. Gunakan
tujuan untuk membantu anda bertumbuh (tetapkan secara jelas kemana anda ingin
pergi, tulis rencana 10 tahun anda, turuti keinginan anda, biarkan tujuan utama
anda menjadi pedoman otomatis anda, capailah tujuan anda satu langkah demi
langkah, kembangkan tujuan 30 hari, ambil jalan memutar dalam langkah anda,
lakukan investasi dalam diri anda)
13. bagaimanakah
berfikir seperti pemimpin (bertukar pikiranlah dengan orang-orang yang ingin
anda pengaruhi, terapkan kaidah manusiawi dalam berusrusan dengan orang lain,
berpikirlah maju – percayalah akan kemajuan, mendesakalah untuk maju, luangkan
waktu untuk berunding dengan diri sendiri)
*) Dosen STBA-JIA Bekasi
artikelyang mengandung makna yang luarbiasa mas..salam kenal dari ayu mustika
BalasHapusterima kasih artikelnya,syukron
BalasHapus