Minggu, 20 Juni 2010

JURNALISTIK : "Apa itu berita?"

Kegiatan jurnalistik selalu terkait dengan berita, sejak dari pengertian mengenal berita, cara pengumpulan (wawacanra dan investigatif) bahan berita serta tehnik penulisannya. Sebagai titik awal kita harus mengetahui apa itu berita, bagaimana perkembangan pengertian mengenai berita, unsur-unsur yang menentukan besar kecilnya berita.

Secara praktis berita dapat didefenisikan sebagai laporan tentang suatu peristiwa yang sudah terjadi yang dipandang penting untuk menentukan sikap serta tindakan. Tetapi semua defenisi yang ada selalu mengandung 4 unsur dalam peristiwa berita, yaitu:
1. peristiwa merupakan perubahan keadaan
2. peristiwa yang dilaporkan selalu terjadi
3. peristiwa tersebut dilpaorkan manusia
4. peristiwa tersebut berkaitan dengan kepentingan dan minat masyarakat.
  • Kriteria berita yang baik
* Akurasi, kaidah-kaidah penulisan berita dalam pengertian modern, yaitu laporan harus bersifat faktual, akurasi objektif dan berimbang. Sebagai penjabaran akurasi, maka muncul formula 5W + H (What, Who, When, Where, Why, dan How).
* Objektif, berita harus merupakan laporan faktual tentang suatu peristiwa seperti apa adanya, tetapi tentu saja sejauh hal ini dimungkinkan, sebab wartawan pun memiliki keterbatasan. Untuk mengejar objektifitas ini kemudian muncul laporan komprehensif dan laporan investigatif.
* Berimbang (balanced), berita adalah laporan yang objektif termasuk tidak memihak kepentingan kelompok tertentu. Sifat berimbang ini perlu dijaga agar berita tidak menyesatkan pembaca dan tidak digugat oleh pihak yang merasa dirinya dirugikan.
  • Tujuan dan manfaat berita dan artikel
Secara umum berita maupun artikel adalah bentuk karya tulis yang bermanfaat untuk menyebarkan informasi kepada khalayak ramai yang menggambarkan kegiatan organisasi. Dari dua karya tulis tersebut, masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Sehingga dari tujuan dan manfaat kedua karya tulis itu pun berbeda.
Tujuan dan manfaat berita adalah menyusun laporan kegiatan perusahaan secara singkat, padat dan atraktif, agar khalayak mengetahui misi perusahaan, atau organisasi. Sementara tujuan dan manfaaat artikel itu sendiri merupakan karya tulis menggambarkan kegiatan organisasi atau perusahaan serta ditulis secara lengkap, padat dan menarik. Artikel biasa dijadikan alat propoganda, agar khalayak menarik dan berminat untuk mengetahui produk perusahaan atau organisasi.
  • Unsur - unsur penentu nilai berita
Ada 10 unsur yang menentukan besar kecilnya nilai berita suatu peristiwa, yaitu aktualitas (timeliness) kedekatan (proximity) hal baru (novelty), dampak (conseguence), konflik (conflict), ketegangan (suspence), kemanusiawian (human interest) kejahatan dan seks.
Struktur dan bentuk-bentuk berita
Untuk menyusun berita atau artikel, maka terlebih dahulu penulis mengetahui tahapan persiapan menulis berita atau artikel.

* Pahami masalah
* Kumpulkan bahan
* Seleksi bahan
* Tentukan tema pokok/ide cerita
* Tentukan urutan logis (judul, lead, badan berita dan penutup (ending).

Setelah tahapan, judul mengandung pengertian-pengertian 2-5 kata yang disajikan secara ringkas serta mengasosiasikan dengan sesuatu yang langsung bisa diingat pembaca. Lead adalah 2 kalimat hingga 3 kalimat yang mengintisarikan berita atau artikel sehingga dengan membaca lead, pembaca menarik untuk membacanya. Badan berita atau tubuh berita, adalah berisi sajian secara lengkap dari bahan yang akan ditulis. Sedangkan ending atau penutup, berisi beberapa kalimat yang menyimpulkan dari berita atau artikel. Biasanya ending atau penutup pada artikel, selalu berisi saran, solusi maupun rekomendasi untuk pembaca.
Bentuk berita dan artikel terdiri dari 3, masing-masing : bentuk beraturan, piramida dan piramida terbalik. Dari tiga bentuk tersebut, bentuk beraturan dan piramid terbalik yang sering digunakan.
 
Dari fungsi dan manfaat bentuk itu , memiliki kelebihan masing-masing. Bentuk piramida terbalik misalnya, sering digunakan media cetak (harian) dan elektronik, karena dengan bentuk itu, penulis menuliskan laporan dengan mengutamakan hal yang terpenting. Cara itu menguntungkan, sebab akan mempermudah tim editing dalam melakukan pemotongan kata atau kalimat apabila dead line waktu sangat singkat, sehingga bentuk piramida terbalik digunakan media cetak harian yang waktu dead linenya cukup singkat dan terbatas.Lain halnya dengan bentuk, beraturan. Bentuk ini digunakan penulis dengan tanpa melihat hal terpenting namun, penulis cukup menulis sesuai apa yang dikehendakinya. Sehingga bentuk beraturan sangat tepat digunakan dalam menyusun artikel, karenanya bentuk itu lazim digunakan media cetak majalah dan tabloid yang memiliki dead line yang panjang (seminggu, dua minggu, sebulan maupun triwulan)
  • Pengumpulan data / wawancara
Untuk memperoleh data, sejumlah langkah dapat dilakukan antara lain wawancara maupun investigatif. Reporting atau wawancara merupakan proses pengumpulan bahan berita. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari subjek yang diwawancarai dengan cara menggali dan mengarahkannya. Sedangkan teknik wawancara itu sendiri dapat dilakukan dengan lisan dengan bertatap muka (cara terbaik, telepon dan tertulis (kuisioner).

Teknik membuat caption (keterangan foto)
Caption atau keterangan foto, dimaksudkan agar melengkapi berita yang berkenaan dengan peristiwa atau dan membuat caption atau keterangan untuk menggantikan berita. Jadi caption, atau keterangan foto dapat dimaksudkan untuk menjelaskan kepada pembaca, peristiwa yang berkenaan dengan foto. Kalau pun foto tanpa dilengkapi berita /artikel, maka caption atau keterangan foto dapat dilengkapi dengan menuliskan formula berita (5W).
 
Agar memudahkan menyusun caption, maka penulis terlebih dahulu menentukan judul foto, maksud dan tujuan, siapa yang terlibat serta waktu dan tempat peristiwa. Jangan dilupakan, penentuan caption tersebut, harus disesuaikan dengan misi media yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar