Jumat, 01 Juli 2011

Sumber Gagasan yang Tak Pernah Kering

Saat kamu melihat ke dalam hidupmu sebagai sumber inspirasi untuk tulisan, kamu menemukan pengalaman, ide-ide, pemikiran, perasaan, tantangan, dan harapan-harapan yang menjadikan dirimu seperti sekarang ini. 

Dalam kehidupan keseharianmu, terletak kekayaan yang melimpah untuk kehidupan menulismu. Oleh karena itu, selamilah hidupmu sendiri, teliti dengan saksama apa saja yang telah kamu jalani, rasakan, pikirkan, dan kenali, dan dalam prosesnya, kamu mungkin belajar lebih banyak mengenai apa yang kamu hargai, apa yang kamu butuhkan, dan apa yang dapat kamu berikan kepada dunia. Kata-kata dapat menjadi agen perubahan. Ketika kamu menulis tentang hal yang kamu inginkan dan kamu impikan, hasrat-hasrat ini mulai tampak lebih nyata (karena jika kamu dapat menuangkan semua itu ke dalam kata-kata, kamu juga dapat melihat cara mewujudkannya). Kamu juga dapat menggunakan tulisan untuk membantumu terfokus pada impianmu, memilah-milah perasaanmu, memikirkan siapa kamu sebenarnya, dan memahami hidupmu. Inilah kekuatan bahasa.
 
LAPORAN KHUSUS TENTANG KELAHIRANMU SENDIRI
Bayangkan, seandainya saat dilahirkan, kamu sudah pintar bicara dan sebuah mikrofon mini tertempel di tanganmu yang mungil. Tentu kamu dapat merekam, saat demi saat, detail menakjubkan hari kelahiranmu. Menceritakan kisah kelahiranmu dapat membantumu lebih mengerti asal- usulmu. Ini merupakan cerita -- juga perayaan -- mencari jalan ke dunia yang lebih luas. Menulis mengenai peristiwa ini membantumu belajar lebih banyak mengenai bagaimana hidupmu dimulai dan bagaimana kamu tiba di tempat sekarang. Saat menelaah asal-muasalmu, kamu mungkin mulai melihat kekuatan-kekuatan yang dengan berjalannya waktu, telah membentuk dan mencetakmu.
Mulailah dengan melakukan penelitian. Berbicaralah dengan ibumu, ayahmu, atau orang lain yang hadir pada hari kamu dilahirkan. Atau, lihat pada catatan yang dapat memberikan kilasan hari itu: akta kelahiranmu, catatan adopsimu (jika kamu dapat melihatnya), buku bayi. Tuliskan setiap detail penting.
 
Sekarang, gunakan imajinasimu untuk membayangkan ruangan tempat kamu dilahirkan. Apakah itu di rumah sakit, kamar di rumah seseorang, bahkan mungkin di tangga berjalan atau taksi? Apakah tempatnya diterangi dengan lampu neon atau sinar matahari? Gambarkan pemandangannya dalam detail yang hidup. Siapa yang menunggui kedatanganmu? Gambarkan proses kelahirannya seolah-olah kamu merasakan: Apakah menyakitkan? Apakah cepat, lambat, atau di antara keduanya? Apakah kamu melawan? Apakah kamu membantu mendorong dirimu keluar?
 
Bayangkan dirimu saat meninggalkan kepompong hangatmu untuk kehidupan baru di luar sana. Bagaimana aliran udara terasa olehmu? Apakah saat pertama kali kamu terkena sinar matahari, terasa menyenangkan atau menjengkelkanmu? Bagaimana rasanya melihat ibumu dan pertama kali merasakan sentuhannya, sementara selama ini kamu mengenalnya hanya dari suaranya dan kerja jantung, paru-paru, perut, dan organ lainnya?
 
Apakah ayahmu di sana untuk menyambutmu? Adakah orang istimewa lain yang membantu membungkuskan selimut padamu? Siapa yang memegangmu pertama kali? Apa yang kamu lihat saat kamu membuka mata? Seraplah semuanya ke dalam halaman-halaman kertasmu.
 
LAGU NINABOBOMU
Pada saat-saat tertentu, setiap orang perlu untuk ditenangkan, dihibur, dan diberi tahu bahwa semuanya baik-baik saja. Kadang- kadang, tekanan sewaktu beranjak dewasa membuatmu merasa seperti mau gila, dan kamu membutuhkan sudut kecil dari dunia yang menyayangi, lembut, dan menerima.
 
Tulisanmu dapat berperan menjadi sudut ini. Kamu dapat menulis apa pun yang mengganggu pikiranmu, membuatmu gila, marah, sedih, atau bingung. Dan kemudian, kamu dapat menulis tentang lagu ninabobomu. Lagu "Ninabobo" adalah lagu-lagu yang menentramkan. Ia membuat bayi bisa tenang, berhenti menangis, santai, dan tertidur kembali. Lagu- lagu itu membantu bayi-bayi merasa digendong, dicintai, dan dipeluk oleh seseorang yang menyayangi.
 
Bagaimana denganmu? Kamu dapat menulis untukmu sendiri sebuah lagu, puisi, cerita, atau surat yang dapat menenangkanmu. Bahkan, kamu juga dapat menciptakan dialog antara kamu yang marah dan cemas, dengan kamu yang diam dan tenang. Dengan begitu, kamu dapat mengenali apa yang membawa kedamaian dan membuatmu merasa aman dan yakin. Simpan karyamu itu di tempat pribadi dan bacalah saat kamu merasa kesal, bimbang, atau perlu dihibur.
 
Kadang-kadang, tindakan sekadar menulis lagu, cerita, atau surat "Ninabobo" dapat menentramkan dan menenangkan. Jika kamu gusar karena suatu hal, lihat apakah menulis bisa menenangkanmu. Jika ini tidak berhasil untukmu, cobalah berolahraga, berbicara kepada seorang teman, atau bernapas dalam.
 
Tulisan "Ninabobo" dirancang untuk menidurkan. Bahkan, kata "Ninabobo" terdengar lembut dan menenangkan. Kata-kata dalam setiap lagu "Ninabobo" biasanya lembut, melebur satu sama lain, dan menekankan suara huruf hidup. Kamu jarang mendengar kata-kata tajam seperti ribut atau petir dalam lagu "Ninabobo". Sebaliknya, kamu mendengar kata-kata seperti diam, tidur, bayi, terlelap, ingin, bulan, dan mimpi. Saat menulis "Ninabobo"-mu, gunakan kata-kata lembut, dan tenang.
 
Sekadar untuk bersenang-senang, kamu dapat melepaskan dan melakukan latihan-latihan ini selangkah lebih lanjut. Lingkari setiap kata kerja (kata tindakan) dalam tulisan ninabobomu; kemudian lihat huruf awalnya. (Misalnya, istirahat mulai dengan I.) Untuk setiap kata kerja yang dilingkari, gantikan dengan kata kerja yang dimulai dengan huruf berikutnya. Maka, jika katamu dimulai dengan I, cari suatu kata yang dimulai dengan huruf J. (Petunjuk: Pilih kata-kata yang berbunyi menenangkan dan menentramkan, tetapi jangan menghabiskan waktu mencoba memikirkan apakah mereka masuk akal untuk dicantumkan dalam tulisan ninabobomu.) Tuliskan setiap kata baru di atas kata yang digantikannya.
 
Dengarkan apa yang terjadi ketika kamu mendengar tulisan ninabobomu yang sudah diperbaiki. Apakah perubahan kata mengejutkanmu? Apakah menambah makna baru? Suatu arti khusus? Apakah memberi tahu sesuatu mengenai dirimu?
 
MENULIS DARI MIMPI-MIMPIMU
Di Xanadu tersebutlah Kubla Khan Kubah kesenangan agung yang bersabda Di mana Alpen, sang sungai suci, berlari Menembus gua yang tak terkirakan manusia Lalu turun ke laut tak bermentari Demikianlah baris-baris awal puisi "Kubla Khan, a Vision in a Dream, a Fragment", karya penyair Samuel Taylor Coleridge semasa Zaman Romantis (akhir 1700-an, awal 1800-an). Puisi itu diilhami oleh sebuah mimpi. Dalam mimpinya, Coleridge mendapat penglihatan mengenai Xanadu, suatu tempat bercahaya terang yang dihuni oleh Khan Mongolia yang Agung saat Mongolia menguasai sebagian besar wilayah dunia. Saat terjaga, Coleridge meraih beberapa kertas dan mulai mencoretkan kata-kata untuk menyerap penglihatannya.
 
Tetapi, sebelum menyelesaikan puisinya, dia disela oleh kedatangan seorang tamu. Ketika bermaksud kembali menyelesaikan puisinya, Coleridge tidak dapat mengingat lagi sisa penglihatannya: puisi itu tak terselesaikan, dan hanya menjadi sebuah fragmen.
 
Berkat alam bawah sadar, mimpi memungkinkanmu mengalami kenyataan pada saluran lain, dan walaupun kamu tidak mengendalikan "pemrogramannya", kamu dapat mengambil apa yang kamu alami dan menuangkannya ke dalam tulisanmu. Mimpi dapat mengungkapkan kata- kata, kesan, bayangan, atau suara-suara yang dapat memberimu petunjuk mengenai apa yang kamu tulis, bagaimana menyusun kalimat, atau memberi judul. Bermimpi menambah persediaan baru sumur kreativitasmu yang dalam sementara kamu tidur, memicu kesan, karakter, atau pemandangan baru, yang dapat digunakan dalam tulisanmu. Kemungkinannya begitu beragam, seperti mimpimu.
 
Andaikan kamu bermimpi mengikuti ujian penting. Kamu duduk di meja, melihat ujianmu, dan baru sadar kertas ujian itu ditulis dalam bahasa Spanyol. Tetapi, kamu tidak sedang menempuh ujian mata pelajaran Spanyol dan tidak dapat berbicara dalam bahasa itu sama sekali! Pernah mengalami yang seperti ini? Gunakan mimpi seperti ini sebagai inspirasi sebuah cerita, mungkin mengenai seseorang yang mencoba mengikuti ujian, tetapi menemui penundaan dan konflik, apa pun yang dapat kamu bayangkan. Atau, tulislah sebuah esai tentang ujian kekuatiran-perasaan tenggelam dalam rawa berlumpur yang kamu rasakan pada perutmu dan bagaimana hal ini membuat ujianmu jauh lebih sulit untuk ditempuh.
 
Banyak penulis menyimpan catatan harian atau buku catatan di samping tempat tidurnya sehingga, saat terjaga, mereka dapat mencatat gagasan-gagasan yang muncul pada malam hari. Seperti halnya penglihatan Coleridge, mimpi dapat berlalu dengan cepat: tangkaplah mereka ke dalam tulisan sehingga mereka tidak kabur diam-diam.
 
SUDUT PENULIS
The Dreamer companion: A Young Person Guide to understanding Dreams and using Them Creatively oleh Stephen Phillip Policoff (Chicago: Chicago Review Press, 1997). Sebuah panduan ke alam bawah sadar yang misterius, buku ini menjelajahi bagaimana mimpi-mimpi telah membentuk sejarah dan bagaimana menafsirkan mimpimu sendiri. The Dream Scene oleh Alison Bell (Los Angelas Lowell House Juvenile, 1994). Buku ini dapat membantumu belajar bagaimana menafsirkan mimpi-mimpimu, membuat catatan harian mimpi, dan menggunakan mimpi untuk membantu memecahkan masalah.
 
Menulis dari mimpi-mimpimu tidak hanya memicu berbagai gagasan, tetapi juga membawa wawasan baru ke dalam caramu berpikir dan merasakan, dan apa yang kamu inginkan atau takutkan. Kadang-kadang, mimpi membangkitkan bayangan dan emosi yang demikian kuat sehingga saat terbangun, sulit mengetahui apakah benar-benar terjadi atau tidak.
Untuk menulis dari mimpi-mimpimu:
  1. Ambil sebuah bayangan, karakter, kejadian, objek, tempat, atau perasaan dari mimpimu dan terangkan dalam tulisanmu. Apa yang terpikirkan mengenai makna mimpi itu? Apakah seseorang atau objek dalam mimpi itu mewakili sesuatu yang lain?
  2. Sebagian orang percaya bahwa karakter dalam mimpi mewakili aspek- aspek yang berbeda dengan kepribadianmu. Untuk menjelajahi teori ini, tulis sebuah dialog di antara karakter-karakter dalam mimpimu, mengasumsikan mereka sebagai bagian tubuhmu yang berbeda. Coba pikirkan bagian kepribadianmu yang mana yang diwakili oleh setiap karakter. Untuk memadukan kenyataan dan mimpi bersama-sama:
  3. Ambil suatu kejadian nyata dan tulislah seolah-olah itu mimpi. Misalnya, mungkin kamu menonton film Titanic dengan seseorang dalam kencan buta, yang bernapas kurang sedap, selalu bersandar pada lenganmu, dan tidak mau berbagi popcorn. Karena kamu sedang memindahkan kehidupan nyata ke dunia mimpi, kamu dapat mengedipkan mata dan menukar kencan yang kurang menyenangkan ini dengan Leonardo DiCaprio atau Kate Winslet. Itu mimpimu, maka apa pun dapat terjadi!   
 

  • Bahan dikutip dari sumber:  Daripada Bete Nulis Aja, "Sumber Gagasan yang Tak Pernah Kering", Caryn Mirriam-Goldberg, Ph.D., Penerbit Kaifa, Bandung, 2003, Halaman : 115 - 124

  • Tidak ada komentar:

    Posting Komentar