“Gejala mencemooh dan mengelakan suatu komunikasi untuk mendeskreditkan atau
menyesatkan pesan komunikasi”.Mencacatkan Pesan Komunikasi (Message made invalid); Kebiasaan mencacatkan
pesan komunikasi dengan menambah-nambah pesan yang negatif. Mengubah Kerangka Referensi (Changing frame of reference),Kebiasaan mengubah
kerangka referensi menunjukkan seseorang yang menanggapi komunikasi dengan
diukur oleh kerangka referensi sendiri.
Mengapa Komunikasi Kita Pelajari dan Teliti ?
Karena Kita Ingin Mengetahui Bagaimana Efek Suatu Jenis Komunikasi kepada Seseorang.
WILBUR Schramm, menampilkan apa yang disebut “the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan memperhatikan :
Mengapa Komunikasi Kita Pelajari dan Teliti ?
Karena Kita Ingin Mengetahui Bagaimana Efek Suatu Jenis Komunikasi kepada Seseorang.
WILBUR Schramm, menampilkan apa yang disebut “the condition of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, dengan memperhatikan :
- Pesan harus dirancang dan disampaikan sehingga menarik.
- Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman antara komunikator dan komunikan, sehingga dimengerti.
- Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan.
- Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan komunikan.
FAKTOR KOMPONEN KOMUNIKAN
a. Para Ahli Komunikasi meneliti sedalam-dalamnya tujuan Komunikan
b. Mengapa “Know Your Audience” merupakan ketentuan utama dalam komunikasi
Sebabnya ialah karena penting mengetahui :
a. Para Ahli Komunikasi meneliti sedalam-dalamnya tujuan Komunikan
b. Mengapa “Know Your Audience” merupakan ketentuan utama dalam komunikasi
Sebabnya ialah karena penting mengetahui :
- Timing yang tepat untuk suatu pesan;
- Bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti;
- Sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif;
- Jenis kelompok dimana komunikasi akan dilaksanakan.
Komunikan dapat dan akan menerima sebuah pesan hanya kalau terdapat empat
kondisi berikut ini :
- Dapat dan Benar-benar Mengerti Pesan Komunikasi
- Pada Saat Mengambil Keputusan, Sadar Sesuai dengan Tujuannya
- Pada Saat Mengambil Keputusan, Sadar Keputusannya Bersangkutan dengan Kepentingan Pribadinya
- Mampu menepatinya baik secara mental maupun fisik
FAKTOR KOMPONEN KOMUNIKATOR
Dua Faktor Penting pada diri Komunikator:
- Kepercayaan pada Komunikator (Source Credibility); Hasrat seseorang untuk memperoleh suatu pernyataan yang benar. Kualitas komunikasinya sesuai dengan kualitas sampai dimana ia memperoleh kepercayaan dari komunikan. Kepercayaan ditentukan oleh Keahliannya dan dapat dipercaya. Karena kepercayaan yang besar dapat merubah sikap.
- Daya Tarik Komunikator (Source Attractiveness); Hasrat seseorang untuk menyamakan dirinya dengan komunikator. Komunikator akan sukses dalam komunikasinya, bila berhasil memikat perhatian komunikan. Sehingga akan mempunyai kemampuan melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Komunikan menyenangi komunikator, apabila merasa adanya kesamaan khususnya kesamaan ideologi yang lebih penting daripada kesamaan demografi.
Seorang komunikator akan sukses dalam komunikasinya. Kalau menyesuaikan
komunikasinya dengan “the image” dari komunikan, yaitu :
- Memahami kepentingannya
- Kebutuhannya
- Kecakapannya
- Pengalamannya
- Kemampuan berpikirnya
- Kesulitannya; dsb
Singkatnya, Komunikator harus dapat menjaga kesemestaan alam mental yang
terdapat pada komunikan. Prof. Hartley, menyebutnya “the image of other”.
HAMBATAN KOMUNIKASI
Ahli Komunikasi menyatakan; tidaklah mungkin seseorang melakukan komunikasi yang sebenarnya efektif, karena ada banyak hambatan yang harus menjadi perhatian, antara lain :
a. Gangguan
HAMBATAN KOMUNIKASI
Ahli Komunikasi menyatakan; tidaklah mungkin seseorang melakukan komunikasi yang sebenarnya efektif, karena ada banyak hambatan yang harus menjadi perhatian, antara lain :
a. Gangguan
- Mekanik (Mechanical channel noise); Gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
- Semantik (Semantic noise); Gangguan yang bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Karena melalui penggunaan bahasa. Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata-kata. Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang-orang yang berlainan, terjadi salah pengertian Denotatif (arti yang sebenarnya dari kamus yang diterima secara umum) dan Konotatif (arti yang bersifat emosional latar belakang dan pengalaman seseorang).
b. Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya.
c. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Intensitasnya akan berbeda atas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.
d. Prasangka
Prejudice atau prasangka merupakan rintangan atau hambatan berat bagi kegiatan komunikasi.
Proses Komunikasi
Bagaimana tekniknya agar komunikasi yang dilancarkan seseorang komunikator berlangsung efektif, dalam prosesnya dapat ditinjau dari dua perspektif :
•Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis;
Dalam perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan, terjadinya suatu proses komunikasi (isi pesan berupa pikiran dan lambang umumnya bahasa).
Walter Lippman menyebut isi pesan “picture in our head”, sedangkan Walter Hagemann menamakannya “das Bewustseininhalte”. Proses ‘mengemas’ atau ‘membungkus’ pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator, yang dinamakan ‘encoding’. Sedangkan proses dalam diri komunikan disebut ‘decoding’ (seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan).
•Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis;
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan” dengan bibir kalau lisan, atau dengan tangan kalau tulisan.
Penangkapan pesan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya. Adakalanya komunikasi tersebar dalam jumlah relatif banyak, sehingga untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau sarana, dalam situasi ini dinamakan komunikasi massa.
Interest atau kepentingan akan membuat seorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya.
c. Motivasi Terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Intensitasnya akan berbeda atas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.
d. Prasangka
Prejudice atau prasangka merupakan rintangan atau hambatan berat bagi kegiatan komunikasi.
Proses Komunikasi
Bagaimana tekniknya agar komunikasi yang dilancarkan seseorang komunikator berlangsung efektif, dalam prosesnya dapat ditinjau dari dua perspektif :
•Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis;
Dalam perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan, terjadinya suatu proses komunikasi (isi pesan berupa pikiran dan lambang umumnya bahasa).
Walter Lippman menyebut isi pesan “picture in our head”, sedangkan Walter Hagemann menamakannya “das Bewustseininhalte”. Proses ‘mengemas’ atau ‘membungkus’ pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator, yang dinamakan ‘encoding’. Sedangkan proses dalam diri komunikan disebut ‘decoding’ (seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan).
•Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis;
Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan” dengan bibir kalau lisan, atau dengan tangan kalau tulisan.
Penangkapan pesan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya. Adakalanya komunikasi tersebar dalam jumlah relatif banyak, sehingga untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau sarana, dalam situasi ini dinamakan komunikasi massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar