Selasa, 10 Juli 2012

MARKETING MEDIA PENYIARAN


Marketing media penyiaran
Marketing atau pemasaran media penyiaran merupakan upaya atau tindakan untuk menjual jasa media penyiaran, baik radio maupun televisi serta on-line. Pengiklan akan membeli air time (waktu siaran) yang dijual oleh marketing karena memiliki pendengar. Sementara itu pendengar akan tergerak untuk mengetahui produk yang akan diiklankan dan membeli jika mereka pandang memuaskan kebutuhannya.

Marketing media penyiaran tidak hanya membuat atau menjual suatu program tetapi pemasaran media penyiaran mempunyai tujuan utama yaitu memiliki pasar, sebab dengan memiliki pasar dapat menjadi lingkaran peneguhan diri dan kita dapat mendominasi bidang tersebut. Artinya sebuah media penyiaran memiliki ciri khas yang memiliki nilai jual. Karakteristik produk dan jasa yang dimiliki media penyiaran sangat beragam (Errol Jonathans 2007). Sebagian menghendaki cakupan demografi dan psikografi khalayak yang luas, sebagian lagi menghendaki focuk atau segmented. Rentang kapasitas anggaran pengiklanan juga beragam, mulai dari modal raksasa hingga yang mampu membayar beberapa rupiah saja.
 
Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah pemisahan pasar (konsumen) yang heterogen menjadi pasar homoge. Tujuannya agar perusahaan dapat meningkatkan ketepatan penetapan sasarannya. Melalui penentuan segmentasi pasar ini maka perusahaan juga akan lebih fokus dalam melakukan strategi pemasaran dan sangatlah mugkin hanya akan menghadapi sejumlah  pesaing yang lebih sedikit atau lebih mudah membaca strategi pesaingnya sehingga perusahaan dapat lebih mudah melakukan strategi perlawanan untuk memenangkan persaingan. Segmentasi pasar dapat dilakukan perusahaan berdasarkan faktor demografis, geografis, dan psikografris atau perilaku konsumen. Positing atau segmentasi pasar bagi media akan menempatkan jasanya pada ceruk tertentu. Pasar di banjiri jutaan produk dan jasa serta ribuan merek yang berebut ingin masuk dalam ingatan konsumen. Karena harus bertempur dengan ribuan nama dan berbagai hal yang memecahkan erhatiannya, maka pendengar hanya tahu hal-hal yang memang diinformasikan. Dengan membuat siaran yang khas, konsep positioning akan menggiring ingatan pada jasa penyiaran yang kita buat untuk pendengar. Media penyiaran dapat menikmati keuntungan dari segmentasi pasar, diantaranya adalah:
  1. Alokasi sumber daya lebih efisien karena media penyiaran memilih sasaran yang lebih menarik.
  2. Lebih memahamikebutuhan dan keinginan pemirsa/pendengar dan pengiklan.
  3. Lebih memahami situasi persaingan.
Segmentasi pasar tidak bisa dilakukan apabila ukuran pasar terlalu kecil. Untuk kondisi seperti ini segmentasi hanya menghasilkan segmen yang tidak ekonomis untuk digarap. Selain itu pasar yang sangat homogen dan heterogen tidak bisa dilakukan segmentasi karen segmentasi bertujuan untuk mengelompokkan pasar berdasarkan karakteristik yang berbeda-beda.

Pemrograman media penyiaran

Pemrograman (programming) adalah mengatur dan menyusun materi-materi siaran atau acara-acara yang merupakan hasil produksi media penyiaran.  Pengaturan waktu pengudaraannya dilakukan sedemikian rupa yang disesuaikan dengan karakter media penyiaran. Bertujuan sebagai strategi untuk meraih target audience yang diinginkan dan diharapkan mampu mengatasi persaingan pasar.
Sebelum membuat program, pengelola media penyiaran harus mampu membidik target pendengar atau pemirsanya secara tepat.

a.        Menentukan  target pendengar atau pemirsa
Rumusan target pendengar atau pemirsa yang harus dicapai media penyiaran, yaitu dengan mengetahui profil pendengar atau pemirsa. Profil tersebut dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan yaitu pendekatan demografi yang berupa pilihan pendengar atau pemirsa wanita atau pria saja atau gabungan, tingkatan usia yang secara sederhana menggunakan pendekatan, tngkat pendidikan,status ekonomi dan sosial, profesi, dan pendekatan psikografi merupakan pendekatan akan hal-hal yang sulit diukur dalam batasan konteks demografi.

Produk media penyiaran

Setiap organisasi sekurang-kurangnya menghasilkan satu “produk” dari suatu jenis produk. Produk yang dimaksudkan bukan hanya berupa barang, akan tetapi juga mencakup jasa, orang, organisasi, dan gagasan. Oleh karena itu, “produk” yang dijual mempunyai banyak bentuk, dan ini merupakan poin pertama yang paling penting dalam upaya mengembangkan konsep pemasaran. Produk media penyiaran adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh media penyiaran kepada audience untuk didengar atau ditonton. Beberapa produk media penyiaran antara lain:
  1. Acara atau program. Merupakan produk media penyiaran yang telah ditetapkan oleh pengelola berdasarkan riset ataupun hanya mengandalkan insting dan asumsi. Program yang dibuat misalnya: kuis, talk show, sinetron, berita atau informasi, dan musik.
  2. Air Time. Merupakan waktu siaran radio. Waktu yang digunakan ini dapat dijadikan produk yang dijualpada para pengiklan. Produk air time antara lain: time signal atau penanda waktu, spot iklan yaitu iklan dengan durasi 30-60 detik yang direkam dengan pengisi suara, adlips yaitu iklan yang dibacakan oleh penyiar baik secara langsung maupun direkam.
  3. Format radio/televisi. Format media penyiaran merupakan bahan “jualan” karena dengan memformatkanprogram dengan keunikannya akan membuat pengiklan lebih mudah memahamimedia penyiaran dan audience-nya.
  4. Off air. Merupakan kegiatan untuk mendukung promosi media penyiaran.
  5. Audience. Merupakan modal untuk media penyiaran. Secara spesifik, hal tersebut dikaitkan dengan ranting iklan. Semakin tinggi ranting sebuah program, maka biaya iklan per kepalanya menjadi semakin murah.
  6.   News letter atau kartu anggota. News letter ataqu bulletin yang diterbitkan secara berkala atau kartu anggota yang berfungsi juga sebagai kartu diskon merupakan bagian dari produk media penyiaran. Strategi ini dapat mendekatkan media penyiaran dengan audience maupun pengiklan.
  7. Sms (short message system). Dapat digunakan sebagai sumber pendapatan media penyiaran. Misalnya, audience mengirimkan  SMS untuk kuis berhadiah. Semakin banyak kirim SMS peluang menang semakin besar. Program ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan yang menangani jasa seluler.
Sumber dana media
Sumber pendapatan media penyiaran bisa diperoleh dari sponsor, iklan, ataupun dana dari pemerintah. Ada beberapa macam lembaga penyiaran, yaitu lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dapat melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

A.   Sumber pendapatan lembaga penyiaran publik
Seperti yang dicantumkan dalam UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 Pasal 1, lembaga penyiaran publik berbentuk badan hukum didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberi layanan untuk kepentingan rakyat. Yang dimaksud dengan Lembaga Penyiaran Publik adalah Televisi Republik Indonesia, dan Radio Republik Indonesia yang berada di ibukota Negara Republik Indonesia.
Sementara itu, sumber pendapatan mereka berasal dari iuran penyiaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, siaran iklan, dan usaha lain yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran.

B.   Sumber pendapatan lembaga penyiaran komersial
Meskipun semakin padat teknologi, dana yang diperlukan untuk merawat dan menghargai kreativitas awak siar masih tetap besar. Tanpa kepastian dana untuk jangka pendek, minimal satu tahun, media penyiaran akan “mati sebelum berkembang”. Secara tradisional, media penyiaran dihidupi oleh:
  1. Sumber dana ekonomis, yaitu sumber dana yang berasal dari pengiklan. Apabila terjadinya ketergantungan pada pemilik modal dalam mempersiapkan dana, maka pemilik modal akan dengan mudah menentukan hidup dan matinya media penyiaran. Oleh sebab itu media penyiaran diharapkan segera mendapatkan sumber dana ekonomis. Dengan demikian, kreadibiltas media penyiaran itu akan semakin mantap di hadapan klien dan pemirsanya.
  2. Sumber dana politis, yitu sumber dana yang berasal dari pemilik modal yang disiapkan untuk jangka waktu tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak pengelola.
C.   Sumber pendapatan lembaga penyiaran komunitas
Menurut Eroll Jonathans (2007) radio komunitas telah menerapkan kiat-kiat strategi periklanan tanpa ratecard. Alasannya, pendapatan ini sekedar untuk menutup ongkos operasional siaran. Beberapa radio komunitas yang terpantau, mengaku tidak mengirimkan tagihan biaya siaran ke pemasang iklan. Mereka hanya menerima “uang terimakasih”.

Sementara itu, regulasi memang diperlukan untuk mengatur. Tetapi saat peta hubungan media dan pebisnis berkembang kompleks, kebijakan pasi akan diwacanakan. Kalaupun tidak ingin melanggar aturan, biasanya dicari pembenaran dengan menerjemahkan pasal dan ayat yang fleksibel melalui makna tafsir. Itulah sebabnya ditafsirkan bahwa peluang pendapatan bagi radio komunitas adalah iklan layanan masyarakat. Dari perspektif industri periklanan, lembaga penyiaran komunitas merupakan pasar yang tepat untuk mensosialisasikan produk tertentu secara lebih efektif dan efisien.

D.   Sumber pendapatan lembaga penyiaran berlangganan
Pembiayaan lembaga penyiaran berlangganan berasal dari iuran berlangganan dan unsaha lan yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Pada UU No. 32 Pasal 25 ayat 2 dijelaskan bahwa lembaga penyiaran berlangganan memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada pelanggan melalui televisi, multimedia, atau media informasi lainnya. Lembaga penyiaran ini terdiri atas lembaga penyiaran berlangganan melalui satelit, kabel, dan terestrial.

Petugas pemasaran

Berkaitan dengan petugas pemasaran di media penyiaran, ada beberapa jabatan yang disiapkan. Misalnya, manajer pemasaran dan marketer. Istilah yang digunakan untuk pemasar ini beranekaragam, contohnya marketer juga bisa disebut account executive, marketing executive, marketing support, dan lain-lain. Pada dasarnya tujuannya sama, yaitu menjual produk media penyiaran atau mengajak pengiklan untuk menggunakan media penyiaran sebagai wahana iklan.
  1.  Manajer pemasaran. Manajer pemasaran mempunyai posisitanggung jawab di dalam operasi iklan manapun. Ia mengawasi pemasaran waktu siaran iklan dan menghasilkan pemasukan untuk media penyiaran. Ia menyewa dan mengawasi staf pemasaran, menetapkan target penjualan, mengkoordinasi promosi (kadang-kadang bersama manajer promosi), mengembangkan kartu tarif dan materi pemasaran.
  2. Pemasar (marketer). Pemasar (marketer) sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Jika menyangkut jasa tentunya bukan hanya menjual jasa media penyiaran, misalnya iklan untuk mendongkrak penjualan suatu produk atau jasa. Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yaitu membantu proses penciptaan iklan hingga mengecek dampaknya bagi khalayak setelah transaksi untuk beriklan terjadi.
Menciptakan sebuah iklan

Iklan dibuat bertujuan untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan. Dalam proses pembuatan iklan dibagi menjadi dua tugas, yaitu tugas marketing yang berhubungan dengan klien dan tugas copywriter yang berhubungan dengan marketing. Penulis naskah iklan dalam dunia periklanan disebut copywriter, baik ia yang menulis naskah iklan untuk media penyiaran maupun media cetak. Copywriter juga bertindak sebagai sutradara atau produser diharapkan mampu menciptakan suasana dan gaya penyampaian pesan iklan yang santai, namun memikat tanpa harus berlagak sopan santun. Copywriter biasanya dibantu oleh Art director atau Visualizer (pengarah seni). Bertujuan untuk menuangkan ide tulisannya dalam gambar atau rekaman suara. Semua iklan harus disiarkan rekamannya karena iklan-iklan dibayar untuk disiarkan. Iklan harus ditempatkan pada waktu-waktu yang sesuai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menjelang akhir tugas shift penyiar. Jika pemutaran iklan terlalu berhimpitan dengan akhir shift penyiaran menyebabkan kecepatan membacanya dan terdengar tergesah-gesah atau iklan terpaksa terpotong oleh penanda waktu. Ini terdengar tidak proffesional dan menjatuhkan kredibilitas media penyiaran terhadap pemasang iklan.

A.   Rambu-rambu dalam pembuatan iklan
Menurut Keith Jackson dan Phil Carey (1997), membuat iklan harus jujur.
Adapun hal-hal yang yang perlu diperhatikan dalam pembuatan iklan, yaitu pastikan bahwa iklan yang dibuat tidak melanggar hukum, pastikan kebenarannya, bedakan iklan dari program, jaga keadilan, pastikan bahwa testimonial (pengakuan) jujur, hormati kepercayaan orang.

Selain itu ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam pembuatan iklan, yaitu menggunakan bahasa asing yang tidak dimengerti, pemberian harapan yang muluk, memaksakan pesan, berbau SARA atau suku, ras dan agama menjadi isu yang sensitif apabila digunakan untuk iklan, terlalu dominan dengan unsur kuantitatif bukan kualitatif.

B.   Bentuk-bentuk iklan
  1. Slogan atau quotes ( pernyataan resmi)
  2. Feature (liputan mendalam). Feature dengan penjang beberapapun akan memungkinkan kita menyampaikan beberapa segi dari masalah yang dibicarakan secara kreatif dan padat.
  3.  Public Service Announcement (iklan layanan masyarakat) dapat berupa adlips atau spot dengan durasi 30-60 detik.
  4. Dialog-obrolan, opini, yang dipotong pendek-pendek (free speech massage)
  5. Lagu jingle dengan pesan pada liriknya.
C.   Merancang pesan iklan
  Hal pertama yang dilakukan oleh copywrite adalah memilih sasaran audience dan respon apa yang diinginkan oleh pengiklan.

Pada dasarnya konsep kreatif dalam komunikasi pemasaran atau periklanan adalah gagasan dasar atau basic idea suatu pesan komunikasi yang antara lain dimaksudkan untuk membadakan produk kita dengan produk pesaing. Selanjutnya adalah membuat pesan yang ideal, yaitu isi pesan harus menarik perhatian (attention), menimbulkan minat (interest) memicu keinginan (desire), dan mendorong orang untuk berbuat (action). Untuk mencapai kedua syarat tersebut, dampak pesannya tidak hanya tergantung pada APA yang disampaikan, akan tetapi BAGAIMANA pesan disampaikan (Kotler, 1997).

Eksekusi pesan termasuk dalam karegori BAGAIMANA pesan disampaikan. Dalam proses komunikasi, eksekusi ini termasuk dalam proses encoding, yaitu penerjemahan pesan ke dalam simbol-simbol. Tiga hal yang menjadi bagian iklan secara utuh, yaitu apa yang disampaikan (message), alasan justifikasi agar diminati, diinginkan, dan dipercaya konsumen (appeal), dan kombinasi berbagai cara untuk menarik perhatian dan keyakinan yang secara kompatibel berlangsung bersama appeal.

D.   Bentuk iklan
Dalam dunia penyiaran, bentuk iklan dibedakan menjadi: (1) iklan langsung (hard selling), (2) sponsor program, (3) pariwara dalam bentuk program, misalnya acara advertorial dunia usaha yang berisi feature suatu perusahaan atau produknya, (4) aktivitas luar studio (off air) yang kemudian dimuat diberita atau pernak-perniknya.

E.   Tujuan iklan
Dalam perkembangannya, tujuan iklan bukan hanya untuk meraih konsumen (hard selling), tetapi menjadi pendorong hasrat konsumen untuk loyal pada merek (brand image), bukan sekedar mengonsumsi produk atau menggunakan jasa. Iklan merupakan alat utama dalam brand strategy, kampanye untuk menciptakan image suatu produk.
Iklan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1.    Iklan informatif. Iklan ini dianggap sangat penting untuk peluncuran kategori produk baru. Tujuannya adalah:
  • Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru.
  • Memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu.
  • Menyampaikan perubahan harga pada pasar.
  •  Menjelaskan kerja suatu produk.
  •  Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan perusahaan.
  • Meluruskan kesan yang keliru.
  • Mengurangi kekuatan atau kekhawatiran (calon) pembeli.
  • Membangfun citra perusahaan.
2.    Iklan persuasif. Merupaka iklan untuk memengaruhi atau membujuk konsumen. Tujuannya yaitu:
  • Membentuk pilihan merek.
  • Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.
  • Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.
  • Mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga.
  • Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga.
3.    Iklan yang bertujuan mengingatkan (reminder advertising) lebih cocok digunakan untuk produk yang sudah memasuki tahap kedewasaan.. iklan ini ditujukan kepada pembeli atau calon pembeli (prospek) supaya tidak melupakan produk. Tujuan iklan pengingat:
  •  Mengingatkan pembeli bahwa produk yang dibutuhkan tersedia dalam waktu dekat.
  • Mengingat pembeli akan tempat-tempat outlet penjualan.
  • Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada promosi harga murah.
  •  Menjaga agar ngatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan itu.
F.    Pesan iklan
Pesan iklan seharusnya bermula dari konsep produk yang kuat, sebab yang hendak dikomunikasikan dalam pesan adalah benefit produk. Dalam perjalanan waktu, pemasar dapat mengubah-ubah pesan iklan, khususnya jika konsumen merasa benefit yang lama sudah tidak dipersepsi sebagai faktor diferensiasi produk dan ingin menggali benefit baru yang berbeda dari produk tersebut.
Penulis iklan memang dituntut untuk kreatif. Sehubungan dengan hal itu biasanya digunakan beberapa metode yang digunakan, yaitu: metode induktif dilakukan dengan cara mewawancarai pelanggan, dealer, pakar, dan bahkan pesaing. Sedangkan  metode deduktif, yaitu ide kreatif iklan didapatkan atau digali dari kerangka ide.

G.   Eksekusi ide iklan
Eksekusi adalah kombinasi berbagai cara yang dimunculkan bersamaan dengan appeal untuk menarik perhatian. Bagian ini disebut juga dengan kreatif karena akan sangat dipengaruhi oleh kreativitas pembuat iklan. Kreatif mentangkut style, tone, dan format.
Style pesan dapat disampaikan melalui berbagai gaya, seperti:
  1. Cuplikan peristiwa kehidupan (slice of life : menunjukkan seseorang atau beberapa orang menggunakan produk dalam keadaan sebenarnya.
  2. Gaya hidup (life style): menekankan kesesuaian produk dengan gaya hidup tertentu.
  3. Fantasi (fntasy): menciptakan fsntasi sekitar produk atau penggunaannya.
  4. Mood or image: menciptakan citra sekitar produk. 
  5.  Musical (musikal): menggunakan latar belakang musik untuk seluruh iklan.
  6. Simbol kepribadiaqn: menciptakan atau mengaitkan simbol keprbadian dengan produk.
  7. Bukti penghargaan (testimonial evidence): menampilkan atau menyuarakan buktui-bukti ilmiah atau penghargaan yang dicapai oleh produk.
Tone: iklan dapat disampaikan dengan bentuk humor, argumentasi positif tentang produk ataupun stimulasi emosi, seperti rasa takut, cinta, dan gembira.

Format: format mencakup elemen-elemen seperti warna, ukuran, dan ilistrasi. Dalam radio siaran karena “hanya suara”, maka ilustrasi menjadi dformat yang harus diperhitungkan copy writer. Demikian pula untuk televisi, ilustrasi dapat berupa musik atau bunyi-bunyian lain maupun gambar yang dapat menguatkan iklan.

H.   Proses pembuatan iklan
Dalam proses pembuatan iklan dibagi menjadi dua tugas, yaitu tugas marketing yang berhubungan dengan klien dan tugas copywriter yang berhubungan dengan marketing.

I.  Penempatan iklan
Penempatan iklan dapat disesuaikan dngan kepentingan pemasang iklan. Misalnya, untuk time signal diletakkan tepat pada jam “utuh”, yaitu pada jam 06.00, jam 12.00 dan seterusnya. Untuk iklan lainnya dapat ditempatkan secara menyebar pada satu periode jam penyiaran. Misalnya, pada menit ke-15, menit ke-30, atau menit ke-45. Pada pokoknya, penempatan iklan dapat disesuaikan dengan run down acara dengan komposisi yang terdengar nyaman ditelinga.

Beberapa radio mengelompokkan iklan siarannya. Sekelompok iklan (commercial cluster) bisa terdiri dari tiga iklan. Penyiar diharapkan memerhatikan penyiaran iklan-iklan tersebut. Dalam pengoperasian siaran adakalanya penyiar didampingi operator musik dan iklan serta insert lainnya sehingga jika penyiar lupa pada waktu pemutaran iklan, sang operator akan mengingatnya. Selain itu, iklan harus ditempatkan pada waktu-waktu yang sesuai untuk menghindari hyal-hal yang tidak diinginkan menjelang akhir tugas shift penyiar. Jika pembaca iklan atau pemutaran iklan terlalu berhimpitan dengan akhir shift penyiaran menyebabkan kecepatan membacanya, sehingga terdengar tergesa-gesa atau iklan terpaksa terpotong oleh penanda waktu.

J.Hubungan marketing dengan copywriter
Ketika pemasang iklan telah menyetujui untuk beriklan di media kita, bagian dari tugas marketing adalah memberikan order iklan pada copywriter. Contohnya, pemasang iklan ingin dibuatkan iklan berupaspot iklan. Selanjutnya, copywriter akan memproses pembuatan iklan dengan hasil akhir berupa spot iklan.

Proses pembuatan spot iklan dimulai setelah teks iklan telah dibuat berupa script iklan. Setelah itu, script iklan yang dibawakan oleh voice talent (pengisi suara) dan ilustrasi musik direkam. Rekaman dapat dilakukan dengan menggunakan program cool edit pro atau jenis program lainnya. Setelah perekaman, dilakukan mixing sekaligus editing rekaman. Hasil akhir setelah editingmadalah berupa spot iklan.

K.   Panjang spot iklan
Panjang spot iklan tergantung pada tujuannya. Jiak pemasang iklan adalah perusahaan yang dikenal baik, apa yang mereka butuhkan hanyalah mengatakan “jangan lupa kami ada”. Tetapi jika produk benar-benar baru (tidak hanya merek baru) yang diiklankan mungkin perlu beberapa menit untuk  cukup dapat menjelaskan sehingga pembeli potensial dapat menentukan apakah mereka tertarik atau tidak.

Di inggris dan kebanyakan negara-negara eropa waktu iklan dijual berdasarkan metric, dalam penggalan 10 detik, misalnya 10, 20, 30, 40, 50, 60 detik. Biasanya tinggal menyesuaikan. Sedangkan di Amerika, norma yang dipakai adalah 60 detik, walaupun bisa dibeli hanya 30 detik. Pada kenyataanya, 30 detik terlalu pendek sedangkan 60 detik terlalu panjang kecuali jika tersedia banyak informasi untuk iklan itu.


L.    Memilih ilustrasi musik dan sound efect
Ilustrasi musik dan sound efect merupakan hal yang penting dalam klan media elektronik. Musik dan spound efect biasanya mampu meningkatkan memorability (daya ingat) terhadap pesan iklan. Ada kalanya iklan radio atau televisi hanya terdiri dari lagu atau jingle yang sengaja dibuat (compesed). Namun, ada juga lagu atau ilustrasi musik yang diambil dari library studio rekaman.

M.   Berikan insentif untuk mendorong pengiklan
Insentif berupa potongan harga atau penambahan jumlah penyiaran iklan dapat diberikan jika pengiklan membelanjakan uangnya dalam jumlah yang besar.

N.   Menentukan media iklan
Walaupun tugas pokok media penyiaran adalah menjual program radio ataupun televisi, akan tetapi perlu dipahami pula berbagai upaya untuk membantu klien aqgar iklannyan sesuai dengan sasaran. Salah satu yang ditanyakan pemasang iklan adalah rating. Rating adalah sebuah alat atau metode untuk mengetahui efektivitas siaran untuk semua bentuk penyiaran. Ranting lebih banyak digunakan untuk media penyiaran televisi, karena ranting biasanya dibuat oleh lembaga survei swasta yang berbiaya relatif mahal.
 
O.   Keberhasilan dan kegagalan iklan
Secara umum, pemasang iklan berharap agar produk atau jasa yang diiklankan akan diterima oleh masyarakat dalam arti dapat dijual dan laku keras. Ada banyak parameter yang menentukan keberhasilan laku atau tidak lakunya sebuah produk atau jasa. Walaupun iklan baik, tetapi jika produk atau jasa yang diiklankan tidak menunjukkan kualitas yang baik, maka akan menyebabkan pembeli tidak melakukan repeat order dan tidak loyal.

Iklan dianggap cukkkup berhasil jika setelah mendengar atau membaca iklan lalu konsumen mendatangi toko untuk melihat barang yang diiklankan. Jika ternyata pada kenyataannya produk itu memilikmi kualitas yang kurang baik, tentu saja konsumen akan memberikan keputusan akhir untuk membeli atau mengabaikannya.

P.   Menangani keluhan pemasang iklan
Umpan balik yang baik maupun yang buruk dari klien maupun konsumen merupakan hal penting bagi media penyiaran. Jika umpan balik itu menyangkut iklan, maka seharusnya marketernya merupakan orang yang pertama kali menanggapi masalah ini. di beberapa perusahaan memang memliki customer care atau pelayanan pelanggan. Akan tetapi, dalam perusahaan yang lebih sederhana penanganan keluhan ini dapat ditangani langsung oleh pengelola ataupun marketernya. Dapatkan umpan balik dari klien melalui angket, kelompok fokus, ataupun mengajukan pertanyaan kepada klien.

Dengan adanya umpan balik akan memungkinkan kita untuk mengetahui apa pendapat orang tentang iklan yang disiarkan.. jika umpan baliknya baik, ada baiknya dipertahankan dan diusahakan untuk meningkatkan kualitas iklannya. Akan tetapi, jika umpan baliknya buruk, maka perhatikan hal-hal berikut:
  1.  Catat keluhan atau pujian itu dan sediakan buku catatan untuk memasukkan semua umpan balik yang diterima media penyiaran.
  2. Tunjukkan kepada orang yang bertanggung jawab. Karena berkaitan dengan iklan yang dibuat, pelajari keluhan apa yang disampaikan oleh pendengar, kemudian sampaikan keluhan itu pada tim kreatif iklan.
  3. Tanggapi keluhan dengan cepat.
  4. Beritahu pada penyampai keluhan apa yang telah kita lakukan.
  5. Cross check keluhan bersama tim
  6. Membuatn cross check tentang keluhan iklan dapat dilakukan bersama tim.
  7. Diskusi bersama tim tentang keluhan itu. Agar mmudahkan pemecahan masalah tentang keluhan terhadap klien.
  8. Putuskan apa yang harus dilakukan. Jika keluhan itu tidak benar, beritahu orang yang menyampaikan keluhan itu.
  9. Sampaikan tanggapan yang berupa pujian.
  10. Pelayanan harus diberikan secara konsisten, bukan sekali waktu saja. Karena itu, untuk mengulang kembali pengalaman yang menyenangkan itu bagi pelanggan, kita perlu mengukur dan menetapkan standar layanna.

Marketing media baru

Sebuah bentuk media penyiaran, misalnya radio atau televisi dikepung dengan beragam media lain, seperti Laptop, Blackberry, Ipad, atau PC Tablet. Kini setiap orang secara rutin mencampuradukkan berbagai media menurut kebutuhan mereka dan menganggap itu hal yang biasa.

Salahg satu aspek yang dirasakan oleh orang modern, baik dia ibu rumah tangga, pekerja, ataupun bersekolah adalah perasaan kurang waktu. Salah satu cara yang paling umum dicoba orang untuk menanggulangi kekurangan waktu adalah dengan mengerjakan beberapa hal sekaligus. Misalnya, menonton televisi atau mendengarkan radio sambil mempersiapkan makan, melakukan pekerjaan rumah atau sambil berbicara di telepon. Kapasitas untuk secara serentak memproses masukan-masukan multimedia tampaknya semakin membesar dalam setiap generasi baru. Sebalikny6a, kesabaran dan jangka waktu perhatian tampaknya semakin berkurang.

Mengingat hal tersebut, maka dapat dikatakan peluang untuk setiap media bertumbuh akan tetap ada. Pendorong yang mendasari fase perubahan adalah faktor teknologi. Suatu kombinasi dari perkembangan yang saling terkait termasuk internet, world wide web, digitalisasi, penurunan dramatis biaya komputer, murahnya hyarga berlangganan internet digabungkan dengan peningkatan dramatis kapasitas lebar gelombang. Semuanya bersatu untuk menciptakian “revolusi digital”. Revolusi digital didefinisikan sebagai perubahan digital yang memadukan suara, data, dan video ke jaringan informasi, baik publik

6 komentar:

  1. kak kalo konsep dan pengertian marketing tool dalam industri penyiaran?

    BalasHapus
  2. Saya baca sampai akhir sekiranya pas untuk di tempat kerja saya. Akan saya terapkan. Terima kasih atas ilmu yg di bagi. Salam dan doa

    BalasHapus
  3. Saya baca sampai akhir sekiranya pas untuk di tempat kerja saya. Akan saya terapkan. Terima kasih atas ilmu yg di bagi. Salam dan doa

    BalasHapus
  4. kalau boleh saya tau ini referensi dari buku apa ya pak? saya dapat tugas tentang manajement penyiaran

    BalasHapus