Minggu, 31 Oktober 2010

Jurnalisme dengan Pendekatan Komprehensif

RESENSI BUKU 

Penulis : Drs AS Haris Sumadiria M.Si.
Penerbit : Simbiosa Rekatama Media
Tebal buku: xviii + 286
Cetakan : Pertama, Maret 2005

Menyusul bukunya yang terdahulu, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana, AS Haris Sumadiria meluncurkan buku barunya, Jurnalistik Indonesia (Menulis Berita dan Feature). Kedua buku tersebut layaknya berada di meja wartawan, yang setiap hari bergelut dengan berita, tajuk rencana, artikel dan ficer. Kendati demikian, siapa pun yang ingin mengetahui seluk beluk jurnalistik dan menekuni dunia tulis-menulis layak memilikinya.

Buku yang dilengkapi bahasan sedemikian luas dan mendalam tentang berbagai aspek jurnalistik memang masih langka dan banyak dibutuhkan. Apalagi yang khusus membahas teknik penulisan berita dan ficer, dengan pendekatan praktis dan sekaligus teoretis. Tampaknya dosen jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah IAIN Sunan Gunung Jati ini sengaja mengisi peluang tersebut.

Bagi yang tidak sempat bersusah payah belajar jurnalistik dari buku teks berbahasa Inggris, cukuplah mempelajarinya dari buku karya Haris ini. Buku karangan penulis yang sejak remaja sudah menjadi wartawan ini sudah sangat lengkap. Memang sudah ada buku tentang dasar-dasar jurnalistik, pengantar jurnalistik, teori dan praktik jurnalistik, teknik wawancara media massa, teknik meliput dan menulis berita, kiat menulis artikel, dan sebagainya. Tetapi, belum pernah ada buku yang isinya begitu variatif dan dengan uraian yang begitu detil, seperti buku ini.

Buku ini mengupas tuntas arti, definisi, bentuk, produk dan perkembangan jurnalistik di Tanah Air. Ruang lingkup pers juga diuraikan secara luas mulai fungsi utama, karakteristik, tipologi, sampai wilayah sirkulasinya. Bahasan lingkup pers juga diperkaya dengan deskripsi tentang bahasa jurnalistik dan pedoman pemakaian bahasa pers (hlm 1-62). Hal yang terakhir itu merupakan bahasan yang menarik dan sangat jarang dibicarakan dalam buku-buku pers yang ada.

Kebanyakan buku jurnalistik yang dapat ditemukan di pasar berisi diskursus mengenai definisi, klasifikasi, jenis, konsep, kriteria dan nilai berita. Semua itu juga ada dalam buku ini. Hanya saja, bahasannya lebih panjang lebar, jelas, dan tuntas. Oleh Haris uraian tentang berita diberikan perhatian besar. Lebih dari 50 halaman ia gunakan hanya untuk mengupas secara khusus prihal berita dengan cakupan meliputi berita diduga dan tak diduga, teknik menulis berita, syarat judul berita, fungsi teras berita dan jenis-jenisnya serta identifikasi sumber-sumber berita. Ia pun tak lupa mengupas teknik wawancara media massa (hlm 63-148). Di bagian ini Haris lebih banyak bersinggungan dengan aspek teoretis.

Selanjutnya, perhatian besar juga diberikan pada ficer yang dipaparkannya hingga mencapai lebih dari 70 halaman. Di mata Haris, ficer diartikannya sebagai karya jurnalistik sastra. Dengan menggunakan sudut pandang ini, kita mendapatkan uraian yang sangat memuaskan tentang anatomi ficer: ciri utama, unsur pokok, karakteristik, nilai pesan, kriteria, dan jenis-jenis ficer. Tentu saja, teknik menulis ficer serta norma-norma jurnalistik sastra juga dibahas secara panjang lebar (hlm 149-222). Di sini kita memperoleh informasi berharga untuk mampu menyusun sebuah gubahan ficer yang menarik.

Pengalaman Haris sebagai seorang kolomnis dan cerpenis terasa sangat kuat ikut mewarnai uraian dalam bagian ini. Sebagaimana kolom-kolomnya, dalam membahas ficer, Haris mengajukan berbagai model intro, kebanyakan seperti yang sudah kerap ia gunakan, yaitu intro pertanyaan, kutipan, penggoda, dialog, atau kadang-kadang intro menjerit dan seakan-akan menuding. Intro-intro seperti itu jelas sangat menggugah perasaan. Cerita ficernya biasanya ia tutup dengan penutup ringkasan, klimaks, ajakan bertindak, dan kadang-kadang menggantung atau bahkan menyengat. Penutup seperti itu sangat meyakinkan, mengesankan, dan bahkan mampu mendorong tindakan.

Karena buku ini menyangkut jurnalistik Indonesia, Haris pun tak melulu berbicara tentang praktik dan teori pers belaka. Ia juga menguraikan pilar-pilar penyangga pers dan landasan pers nasional. Masalah hukum dan etika pers dengan bahasan yang menyinggung delik pers, pengaduan dampak pers, penegakan etika pers, kode praktik media pers, dan etika bisnis pers, diberikan di bagian paling akhir buku ini (hlm 223-249).

Inilah buku yang sarat informasi dan sekaligus mampu membangunkan imajinasi, yang sudah lama ditunggu-tunggu berbagai kalangan. Ditulis dengan paduan gaya akademis, jurnalis dan juga cerpenis, buku ini bisa digunakan sebagai buku wajib di fakultas jurnalistik dan sekaligus dapat dijadikan sebagai panduan praktis jurnalistik. Buku ini sangat bermanfaat bagi para dosen, mahasiswa, praktisi media massa, praktisi kehumasan, dan siapa saja yang mendambakan dirinya menjadi seorang jurnalis dan kolomnis.

Republika Minggu, 08 Mei 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar